tmarket2

2024-10-06 13:29:58  Source:tmarket2   

tmarket2,erek erek kerbau,tmarket2

JPNN.com » Ekonomi » Inflasi Indonesia Lebih Baik dari Amerika Serikat di Bawah Koordinasi Airlangga

Inflasi Indonesia Lebih Baik dari Amerika Serikat di Bawah Koordinasi Airlangga

Jumat, 14 Juni 2024 – 19:49 WIB Inflasi Indonesia Lebih Baik dari Amerika Serikat di Bawah Koordinasi AirlanggaFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comDokumentasi - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Jokowi. Foto: Kemenko Perekonomian.

jpnn.com - JAKARTA - Inflasi Indonesia lebih baik dibanding Amerika Serikat, Rusia, India, Australia dan sejumlah negara anggota G20 lain.

Hal tersebut terjadi berkat kerja keras pemerintah mengendalikan inflasi di bawah koordinasi Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, atas perintah Presiden Joko Widodo.

"Inflasi (Indonesia) di Mei mencapai 2,84 persen year-on-year (yoy). Bandingkan dengan negara G20 lain, Rusia misalnya 7,84 persen yoy, India 4,75 persen, Australia 3,6 persen dan Amerika Serikat 3,3 persen. Indonesia relatif lebih baik dari negara-negara tersebut,” ujar Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat (14/6).

Baca Juga:
  • Kunjungan Kerja Menko Airlangga ke LN Memperkuat Posisi Indonesia di Forum Global

Dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2024 di Istana Negara, Jakarta, Airlangga menyatakan inflasi terkendali berkat kebijakan keterjangkauan harga dan terjaganya ketersediaan pasokan.

Selain itu juga berkat kelancaran distribusi, serta komunikasi yang efektif antarpemangku kepentingan, terutama terkait bauran kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil.

“Stabilisasi harga untuk mengatasi kenaikan harga dalam jangka pendek melalui penyaluran beras SPHP (Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), bantuan pangan, serta gerakan pangan murah, telah berhasil menekan kenaikan harga,” ucapnya.

Baca Juga:
  • Lini Serang Brasil Masih Menjadi Sorotan Seusai Ditahan Imbang Amerika Serikat

Menko Airlangga lebih lanjut mengatakan pemerintah juga melakukan sejumlah upaya lain. Yakni, peningkatan produksi pertanian dengan penambahan alokasi pupuk subsidi.

Kemudian memberikan akses pembiayaan sektor untuk pertanian melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan porsi penyaluran sebesar 30,4 persen.

Read more