acehslot

2024-10-08 14:33:22  Source:acehslot   

acehslot,putra 4d,acehslotJakarta, CNN Indonesia--

Novelis asal Lebanon Elias Khoury meninggal dunia saat berusia 76 tahun pada Minggu (15/9). Ia merupakan salah satu penulis yang paling terkenal dan pendukung setia perjuangan Palestina.

AFP beberapa waktu lalu memberitakan Khoury meninggal di ibu kota Lebanon dan setelah dirawat di rumah sakit berbulan-bulan.

Lihat Juga :
Bella Hadid Buka Suara soal Iklan Adidas yang Diprotes Pro-Israel

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banyak bukunya diterjemahkan dalam bahasa asing, termasuk Prancis, Inggris, Jerman, Ibrani, dan Spanyol.

Salah satu novelnya yang paling terkenal adalah Gate of the Sun. Novel itu menceritakan para pengungsi Palestina yang diusir dari rumah mereka pada 1948 selama perang yang bertepatan dengan berdirinya Israel.

[Gambas:Video CNN]



Ratusan ribu warga Palestina diusir dari rumah mereka selama perang dan situasi yang disebut orang Palestina sebagai Nakba, atau malapetaka dalam bahasa Arab. Novel tersebut dibuat menjadi film oleh sutradara Mesir Yousry Nasrallah.

Khoury juga menulis tentang perang saudara Lebanon 1975-1990 dalam novel-novel, seperti Little Mountain dan Yalo.

Seorang pejuang perjuangan Palestina sejak muda, Khoury menjadi salah satu pemimpin redaksi majalah Palestinian Affairs yang terkait dengan PLO dari thun 1975 hingga 1979, bersama dengan penyair Mahmoud Darwish.

Khoury juga mengepalai bagian budaya surat kabar Lebanon As-Safir yang sekarang sudah tidak ada lagi dan suplemen budaya harian Annahar.

Pilihan Redaksi
  • Nanon hingga Tontawan, Artis Thailand Ikut Serukan All Eyes on Rafah
  • Zaskia Adya Mecca ke Yordania, Main Bareng Anak-anak Palestina di Kamp

Ia turut mengajar sastra di beberapa lembaga AS, termasuk Universitas Columbia yang bergengsi di New York.

Kesehatan Khoury yang memburuk dalam beberapa tahun terakhir tidak menghentikannya untuk menulis, menerbitkan artikel yang diunggah ulang di laman Facebook-nya dari ranjang rumah sakitnya.

Pada 16 Juli, ia menerbitkan sebuah artikel berjudul Setahun Penuh Penderitaan yang menceritakan saat-saat terbaring di tempat tidur rumah sakit dan menjalani "hidup yang penuh dengan penderitaan, yang hanya berhenti untuk membawa lebih banyak penderitaan."

Ia mengakhiri tulisannya dengan menyinggung perang Israel-Hamas di Jalur Gaza, yang saat itu telah berlangsung selama lebih dari sembilan bulan dan dipicu serangan kelompok Palestina tersebut pada 7 Oktober.

"Gaza dan Palestina telah dibombardir secara brutal selama hampir setahun sekarang, tetapi mereka tetap teguh dan tak tergoyahkan. Sebuah model yang telah saya pelajari untuk mencintai hidup setiap hari," tulis Khoury.

(AFP/chri)

Read more